Rhoma Irama Kesal PKB Tidak Akui 'Rhoma Effect'

  Sabtu, 17 Mei 2014 | 04:17 WIB

Rhoma Irama Kesal PKB Tidak Akui 'Rhoma Effect'  
Calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa Rhoma Irama saat berkampanye di kawasan Cipedak, Jakarta, Sabtu (29/3). TEMPO/Gunawan Wicaksono
Megatama Architect , Jakarta: Rhoma Irama, pedangdut yang pernah digadang-gadang menjadi calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menarik dukungannya kepada PKB. Dalam konferensi pers di markas Riforri (Rhoma Irama for Republic of Indonesia) pada Jumat 16 Mei 2014, ia mengungkapkan dua alasan penarikan dukungan itu.

Poin pertama, ia menyatakan, sudah tidak ada lagi kesesuaian visi dan orientasi politik dengan partai pengusungnya, PKB. Poin kedua, ia menyatakan kekecewaannya kepada sikap PKB yang dianggap tidak mengakui adanya Rhoma Effect. "Kami kecewa karena PKB seakan tidak menghargai upaya kami," katanya.

Ia pun mengklaim Rhoma Effect pada saat pemilihan legislatif berhasil meningkatkan perolehan suara PKB secara signifikan.(Baca: Fans Rhoma Irama Sobek Lambang PKB)

Pada pemilihan legislatif silam, nama Rhoma Irama muncul dalam bursa kompetisi calon presiden yang diusung oleh PKB. Saat itu Rhoma merasa terpanggil menjadi presiden untuk memperbaiki moral bangsa. Selain itu, ia mengklaim mendapatkan dukungan dari masyarakat dan ulama untuk mencalonkan diri menjadi presiden

Saat ditanya apakah sikapnya didasari rasa sakit hati, ia menjawab, "Tidak ada rasa sakit hati karena berjuang untuk demokrasi." Ia menganggap perjuangannya berhasil karena mampu menempatkan banyak kader di parlemen.

Di akhir konferensi, Rhoma mengimbau pendukungnya agar tak melakukan tindak anarkistis. "Kekecewaan jangan diungkapkan dalam tindakan anarkis dan tetap pada jalur akhlakur karimah," katanya menutup konferensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar